Jumlah Pengunjung 1,247 Rumah adat tradisional dari Sumatera – Indonesia tidak hanya memiliki wilayah yang luas saja, tetapi juga memiliki keberaneka ragaman suku, budaya, agama dan adat istiadat. Setiap provinsi di Indonesia memiliki rumah tradisional yang menggambarkan ciri khas setiap daerahnya masing-masing. Budaya Sumatera – Photo By Saribundo Penduduk di Sumatera khususnya, membangun rumah tradisionalnya dengan berbagai desain yang, indah, unik, dan terkadang mengandung arti atau filosofi di dalamnya, yang dituangkan dalam simbol-simbol tertentu. Hal ini disesuaikan dengan kebiasaan dan adat istiadatnya. Berikutnya adalah ulasan mengenai 6 rumah adat tradisional dari Sumatera, yang cukup menarik untuk dapat kita ketahui. Baca Juga Mengunjungi Rumah Adat Mandailing, Salah satu Suku di Sumatera Utara Melihat keindahan Rumah Betang Tambau, Rumah Adat Muara Teweh Barito Utara 1. Rumah Nias, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera Utara Rumah Nias, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera – Photo By Fun Sumatera Rumah Nias masih menjadi bagian dari rumah adat tradisional dari Sumatera Utara, namun berasal dari Kepulauan Nias. Dalam istilah setempat, rumah adat Nias dikenal dengan nama Omo Sebua atau Omo Hada. Rumah adat berbentuk panggung ini dibangun di atas tiang-tiang Kayu Nibung yang tinggi dan besar, dan beralaskan rumbia . Bentuk denahnya cukup unik karena ada yang oval seperti telur, namun ada juga yang berbentuk persegi panjang Bangunannya dirancang dengan tidak berpondasi yang tertanam ke dalam tanah. Sambungan antara kerangkanya pun tidak menggunakan paku, agar membuatnya tahan terhadap goyangan gempa. Ruangan dalamnya terbagi dua, pada bagian depan digunakan untuk menerima tamu menginap, dan bagian belakang digunakan untuk keluarga pemilik rumah. 2. Rumah Karo, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera Utara Rumah Karo, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera – Photo By Correcto Rumah Karo merupakan rumah adat tradisional dari Sumatera Utara. Nama dari Rumah Karo ini adalah Siwaluh Jabu, yang dalam Bahasa Karo memiliki pengertian “Waluh” artinya 8 dan “Jabu” artinya rumah. Jadi kesimpulan dari arti “Siwaluh Jabu” adalah rumah yang memiliki 8 ruangan dan dapat dihuni oleh 8 keluarga. 3. Rumah Gadang, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera Barat Rumah Gadang, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera – Photo By Roma Decade Rumah Gadang adalah rumah adat tradisional dari Sumatera Barat, yang merupakan rumah adat bagi Masyarakat Minangkabau. Rumah seperti ini memiliki pengaruh kebudayaan melayu yang sangat kental, sehingga dapat juga ditemukan di Malaysia. Rumah adat ini memiliki ketentuan sendiri dalam menentukan lay out ruangannya. Jumlah kamar bergantung kepada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Setiap perempuan yang telah bersuami, memperoleh sebuah kamar. Sementara perempuan tua dan anak-anak memperoleh tempat di kamar dekat dapur. Gadis remaja memperoleh kamar bersama di ujung yang lain. Baca Juga Berwisata ke 5 Rumah Adat Melayu yang Ada di Indonesia Keindahan arsitektur Rumah Adat Gapura Candi Bentar dari Bali 4. Rumah Nanggroe, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera Barat Rumah Nanggroe, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera – Photo By Bobo Grid Rumah Nangroe, adalah rumah adat bagi Masyarakat Aceh, yang juga merupakan Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera bagian paling barat. Rumah adat ini memiliki nama lain yaitu Rumah Kronge Bade. Rumah ini bertipe rumah panggung yang memiliki 3 bagian utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utamanya terdiri dari serambi depan, serambi tengah dan serambi belakang. Sedangkan 1 bagian tambahannya adalah rumah dapur. Atap rumah bangunan, biasanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan pusaka keluarga. 5. Rumah Nuwo Sesat, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera Selatan Rumah Nuwo Sesat, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera – Photo By Lampung Helau Rumah Nuwo sesat berasal dari Lampung yang merupakan Rumah adat tradisional dari Sumatera Selatan. Arti dari nama Nuwo adalah rumah ibadah. Menurut cerita, rumah adat ini didirikan atas keinginan dalam beribadah. Filosofi yang terkandung dalam rumah adat ini sangatlah dalam. Dimana tujuannya adalah, untuk dapat memiliki suatu harapan dalam membangun sebuah keluarga berdasarkan ibadah. 6. Rumah Limas, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera Selatan Rumah Limas, Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera – Photo By Travel Kompas Rumah Limas adalah rumah adat tradisional dari Sumatera Selatan. Rumah ini dikenal juga sebagai Rumah Bari. Pembangunan rumah adat ini selalu menghadap ke Timur dan Barat, atau dalam filosofinya mengacu pada pengertian menghadap ke arah Matahari Terbit dan Matahari Terbenam. Bentuknya cukup unik, dimana bentuk atap rumahnya memiliki atap bentuk limas. Gaya arsitekturnya menggunakan arsitektur berbentuk rumah panggung dan memiliki lantai bertingkat-tingkat yang disebut Bengkilas . Biasanya hanya dipergunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan. 7. Rumah Bubungan Lima Rumah Bubungan Lima – foto eddiemontgomerysteakhouse Rumah Bubungan Lima adalah rumah adat yang berasal dari provinsi Bengkulu. Rumah ini memiliki model seperti rumah panggung yang ditopang oleh beberapa tiang penopang. Rumah ini bukanlah rumah tinggal seperti pada ini biasanya dipakai untuk acara adat masyarakat Bengkulu. Rumah ini terbagi atas tiga bagian yaitu rumah bagian atas, rumah bagian tengah, dan rumah bagian bawah. 8. Rumah panjang Uma Rumah panjang Uma – foto wikipedia Rumah adat tradisional dari Sumatera selanjutnya berasal dari kepulauan Mentawai adalah Rumah panjang Uma. Uma adalah nama untuk rumah tradisional suku Mentawai yang merupakan rumah adat dan banyak di jumpai di kabupaten Kepulauan Mentawai, provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Uma ini dihuni oleh secara bersama oleh lima sampai sepuluh keluarga. Secara umum konstruksi uma ini dibangun tanpa menggunakan paku, tetapi dipasak dengan kayu serta sistem sambungan silang bertakik. 9. Rumah Kajang Leko Rumah Kajang Leko Rumah kajang leko yang tidak lain adalah rumah adat Jambi ini berasal dari 60 tumbi atau keluarga yang pindah ke Koto Rayo. Arsitektur rumah kajang leko ini sangatlah unik. Sehingga tidak heran jika rumah ini masih tetap dipertahankan hingga kini. Rumah kajang leko memiliki gaya seperti rumah adat di Indonesia pada umumnya. Yaitu berupa rumah panggung. Uniknya, rumah ini dibuat tinggi sehingga sangat bermanfaat ketika banjir. 10. Rumah Adat Nuwo Sesat rumah adat Nuwo Sesat – foto rumah123 Nuwo sesat adalah salah satu rumah adat yang ada di Provinsi Lampung. Nuwo Sesat berfungsi sebagai tempat pertemuan adat bagi para purwatin Penyimbang pada saat mengadakan pepung adat Musyawarah. Karena itu rumah adat ini juga disebut Balai Agung. Rumah adat Nowou Sesat memiliki bentuk sebagai rumah panggung bertiang dengan sebagian besar materialnya terbuat dari papan kayu. Bagian dinding dari bangunan rumah adat ini menggunakan susunan papan kayu sebagai bahannya. Hal ini berlaku sama juga untuk bagian lantainya ** Well Sobat, demikianlah ulasan tentang 10 Rumah Adat Tradisional Dari Sumatera. Semoga dapat bermanfaat untuk menambah wawasan kita semua. Jangan lupa untuk share ke sahabat lainnya, untuk dapat lebih memperkenalkan salah satu ragam Budaya Indonesia.
willa widiana Rumah Limas, Rumah Tradisional Sumatera Selatan Selain ditandai dengan atapnya yang berbentuk limas, rumah tradisional ini juga memiliki lantai bertingkat-tingkat yang disebut bengkilas. Biasanya, rumah limas hanya digunakan untuk kepentingan keluarga seperti hajatan Dari kayu unglen Kebanyakan rumah tradisional Limas memiliki luas sekitar 400 sampai 1000 meter persegi atau lebih. Dinding, pintu, dan lantainya terbuat dari kayu tembesu, sedangkan tiang yang menopang rumah biasanya menggunakan kayu unglen yang kuat dan tanah air. Dalam kebudayaan masyarakat setempat, kayu unglen tidak boleh diinjak. Nah, hal itulah yang membuat kayu unglen tidak pernah dijadikan lantai/diletakkan di bawah. Setiap rumah, terutama dinding dan pintu diberi ukiran. Ukiran itulah yang membuat rumah ini erat dengan budaya Palembang. Pembagian ruangan Oiya, rumah limas biasanya terdiri dari lima ruangan yang disebut dengan kekijing. Kelima ruangan itu menjadi simbol bagi lima jenjang kehidupan bermasyarakat, seperti usia, jenis, bakat, pangkat, dan martabat. 1. Ruangan pertama pagar tenggalung berfungsi sebagai tempat menerima tamu saat ada acara adat. 2. Ruangan kedua jogan berfungsi sebagai tempat berkumpul khusus para pria. 3. Ruang ketiga kekijing ketiga berfungsi sebagai tempat menerima tamu undangan saat hajatan. Tamu yang diizinkan ke ruangan ini biasanya handai taulan yang sudah separuh baya. Oiya, ruangan ketiga ini biasanya diberi penyekat, sebagai pembatas. 4. Ruang keempat kekijing keempat biasanya digunakan oleh orang yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dan dihormati, misalnya orang yang lebih tua, dapunto, dan datuk. 5. Ruang kelima gegajah. Di ruangan ini ada tiga ruangan, yakni pangkeng, amben tetuo, dan danamben keluarga. Ruangan ini biasanya digunakan sebagai tempat pelaminan pengantin. Oiya, gegajah merupakan ruangan yang paling istimewa, jika dibandingkan dengan ruangan lainnya. Rumah baju kurung Rumah tradisional Limas pun juga sering dikenal dengan rumah baju kurung. Hal ini dikarenakan biasanya kebanyakan rumah Limas memiliki kolong, yaitu bagian bawah rumah berpagar, di mana fungsinya untuk menyimpan barang. Saat ini, rumah limas sudah mulai jarang dibangun, karena biaya pembuatannya lebih besar dibandingkan membangun rumah biasa. Tak hanya di Indonesia, khususnya Sumatera Selatan, rupanya rumah tradisional ini juga dapat ditemukan di Malaysia. Misalnya, daerah Johor, Selangor, dan Terengganu. Teks Willa/Desy, Foto Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Senjatayang digunakan dalam peperangan ini juga memiliki nilai-nilai yang disakralkan serta sarat akan kandungan nilai filosofis. Senjata terlihat sebagai alat untuk membunuh tetapi senjata tradisional Sumatera Utara ini memiliki nilai lebih. Berikut ini adalah ulasan dari senjata-senjata yang hebat itu. 1. Senjata Piso HalasanSetiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing. Mulai dari tarian adat, pakaian adat, hingga senjata tradisional dengan bentuk dan fungsi yang beragam. Selain itu ada juga rumah tradisional, contohnya seperti rumah adat Sumatera Selatan Sumsel yang menggambarkan identitas sekaligus kebanggaan daerah Anda amati lebih dalam, rumah adat Sumsel pun tidak hanya satu atau dua jenis saja, namun setiap daerah bagiannya memiliki jenis dan bentuk bangunan adatnya sendiri-sendiri. Setiap rumah adat di daerah Sumsel memiliki keunikan dan filosofinya masing-masing yang disesuaikan dengan adat istiadat ulasan seputar rumah adat khas Sumsel beserta Lebih Dekat Rumah Adat Sumatera artikel sebelumnya, kita telah membahas mengenai rumah adat Sunda, rumah adat Kalimantan Tengah, dan rumah adat Jawa Tengah. Kali ini kita akan membahas lebih detail mengenai rumah adat Sumatera Selatan atau biasa yang disebut Sumsel umumnya dikenal sebagai bagian dari provinsi Sumatera dengan ibu kota Palembang yang menjadi pusat aktivitas dan administrasi daerah tersebut. Daerah ini memang terkenal dengan hidangan kuliner khasnya yang tidak pernah berhenti dicari oleh masyarakat Indonesia yaitu pem-pek dan beragam olahan dari ikan belida balik itu, daerah selatan dari Sumatera ini memiliki identitas pada bangunan adatnya yang sampai saat ini masih dipertahankan, dilestarikan, serta digunakan oleh masyarakat memakai konsep rumah panggung, rumah-rumah adat tersebut masih kokoh berdiri di beberapa tradisional berkonsep panggung diadopsi karena daerah Sumatera Selatan yang sejak dulu banyak dikelilingi oleh hutan, rawa, dan konsep rumah panggung dianggap paling aman bagi warga sekitar serta terlindung dari risiko ancaman seperti adanya hewan liar dan air sungai yang kapan pun bisa mengenai macam-macam rumah adat khas Sumsel bisa dilihat di bawah Adat Suku Palembang Sumatera SelatanSuku Palembang di Sumatera selatan memiliki beberapa jenis rumah adat yang mana memiliki keunikan dan filosofinya masing-masing. Berikut informasi Adat kita membicarakan rumah unik di Sumatera Selatan, banyak orang lebih mengingatnya dengan nama rumah limas, khususnya sebutan bagi rumah khas di daerah Palembang sekitarnya. Nama limas memiliki arti yaitu lima emas atau lima dan emas. Lima di sini berhubungan erat dengan bentuk bagian atas rumah tersebut yakni persegi itu di bagian lantai atau dasar, dibuat dalam susunan berundak. Bagian ini biasa disebut juga dengan nama kekijing, dimana jumlahnya ada 2, 3, atau 4 pada bagian tiang penyangga dasar rumah memiliki tinggi sekitar 1,5 hingga 2 meter, dan dilengkapi dengan tangga sebagai jalan menuju pintu masuk bagian ruangan di dalam rumah limas terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian depan yang juga sering disebut dengan garang, bagian tengah, serta bagian sekitar tangga bawah terdapat gentong air yang fungsinya untuk mencuci kaki sebelum memasuki area rumah. Karena atapnya berbentuk persegi lima, maka sekilas rumah ini tampak begitu Adat berikutnya ialah rumah rakit. Sesuai namanya, rumah ini dibangun menggunakan cara atau konsep dari rakit. Rumah Rakit merupakan rumah tradisional yang disusun dengan bahan dasar kayu, bambu, dan balok. Anda dapat menjumpai bangunan ini di tepian tebing sungai dalam kondisi rumah tidak terbawa arus sungai atau bergeser, rumah ini dilengkapi tiang-tiang di sisi luarnya, dimana tiang-tiang tersebut diikatkan pada tiang lain yang tertanam kokoh di tebing sungai menggunakan tali rumah ini sebenarnya persegi panjang, namun karena perbedaan sisinya tidak terlalu jauh, sekilas rumah rakit terlihat seperti persegi empat. Jumlah ruang di dalam rumah rakit tidak begitu banyak, dan dari segi fungsi-fungsinya pun dibuat kebiasaan unik di suku Palembang, khususnya penghuni rumah rakit, yaitu untuk bisa menghampiri tetangga sesama warga penghuni rumah rakit, masyarakat setempat menggunakan kendaraan tradisional yang berupa Adat Cara tradisional suku Palembang selanjutnya yaitu rumah cara gudang. Bangunan ini mengadopsi konsep yang sama, yaitu menggunakan atap berbentuk limas. Karena ukurannya yang terlihat besar, namun terkesan flat bersisi panjang serta tidak memiliki berudak, sehingga rumah ini dinamakan cara bangunan yang digunakan untuk membuat rumah cara gudang ini biasanya menggunakan bahan yang sangat berkualitas, sehingga kokoh dan tidak mudah rusak seperti rumah-rumah adat yang menggunakan kayu penggunaan kayu petanan, kayu tembesu, dan kayu Adat Suku Pasemah Sumatera selatanTidak hanya suku Palembang saja terkenal akan keunikan rumah adatnya, suku Pasemah pun juga memiliki beberapa rumah adat yang tak kalah unik. Yuk kita kupas satu per Adat Palembang, suku asli warga Sumatera Selatan lainnya ialah Pasemah. Ragam rumah adat memang dipengaruhi ragam suku asli yang menetap sejak dulu. Sehingga dari segi sejarah atau latar belakang, sangat kental dengan pemahaman adat dan budaya yang diterapkan pada suku satu rumah adat milik Pasemah ialah rumah kilapan. Berbeda dengan rumah adat lainnya, rumah kilapan tidak menerapkan desain ukiran dalam mempercantik eksterior maupun kilapan terbagi menjadi tiga bagian utama yaituRuang depanRuang bawahDan ruang atas sengkarTinggi dari tiang rumah kilapan Sumsel sekitar 1,5 meter dari tanah. Salah satu keunikan rumah kilapan yaitu tiang-tiang tersebut tidak ditancapkan atau ditanam pada tepatnya hanya berada di permukaan tanah saja. Sehingga rumah bisa saja bergerak pindah bila terjadi getaran kencang seperti saat gempa bumi Adat ada rumah adat yang bernama tatahan. Rumah tatahan atau sering disebut dengan bersemah, dimana memiliki nilai budaya yang sangat tinggi. Dari segi tampilannya saja, rumah ini sudah menggambarkan filosofi berupa keindahan dalam bentuk pahatan, berbeda dari rumah adat Sumsel lain yang cenderung memakai tatahan sendiri memiliki arti adat tatahan memiliki empat bagian ruang utama yaituSengkar atasSengkar bawahBagian depanBagian tengahPada bagian depan digunakan sebagai area dapur, tempat siempunya rumah menyiapkan hidangan. Sementara pada bagian tengah sebagai ruang berkumpul dan ruang menyambut tamu yang tiang sebagai fondasinya berukuran sekitar 1,5 meter. Bahan-bahan yang digunakan dalam membangun rumah tatahan biasanya berupa kayu dengan kualitas super dan kuat seperti kayu tembesu dan kayu hanya kuat, jenis-jenis kayu tersebut dikenal tahan lama dan awet dibandingkan dengan beberapa jenis kayu lainnya. Selain itu juga tahan dari segala kondisi Adat Padu padu kingking adalah rumah adat dengan bahan dasar bangunan berupa paduan bambu dan kayu. Bangunan ini memiliki bentuk ke arah bujur sangkar, atapnya berbahan bambu terbagi menjadi dua gelumpai yang dibentuk berupa seperti rumah kilapan, jenis kinking juga menggunakan konsep tiang panggung yang tidak ditancap atau dikuburkan pada tanah, hanya di atas permukaan saja. Tiang ini sering disebut warga sekitar sebagai tiang duduk, yang mana bisa mengikuti pergerakan tanah akibat kondisi padu kingking ini menjadi salah satu contoh ciri rumah-rumah ada di daerah atau kawasan yang masih rentan mendapat dampak besar bila terjadi bencana alam. Baik karena faktor kondisi cuaca, alam, ataupun lingkungan Adat Padu adat ini menggunakan bambu sebagai bahan utamanya, sehingga dapat ditemui di hampir setiap sudut bangunannya. Konsep yang diadopsi rumah ini juga mirip dengan bangunan adat lainnya, yaitu konsep panggung dengan tiang penyangga pada bagian halnya rumah padu kingking, jenis padu ampar juga menggunakan atap piabung. Pada bagian bangunannya berupa garang yang dilengkapi dengan tangga, terbuat dari Anda amati dengan seksama, lantai rumah padu ampar bentuknya tidak berundak, sehingga tidak memiliki sengkar atas ataupun dasarnya keragaman, perbedaan, dan keunikan rumah adat yang ada di Sumatera Selatan dipengaruhi oleh kebudayaan dan lingkungan. Mungkin jika Anda melihat sekilas rumah adat ini, akan terlihat memiliki tampilan yang tidak jauh berbeda. Sebagian besar rumah tradisional yang dibangun menggunakan konsep rumah panggung. Tak hanya di Sumatera saja, tetapi juga di daerah dan provinsi lainnya di Indonesia.. 315 210 122 484 136 315 449 20